Jakarta, PurbalinggaTV.com – Ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati Jakarta International Velodrome, Senin (20/10/2025), untuk menghadiri perayaan Milad Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Acara yang diselenggarakan oleh Haidar Alwi Institut (HAI) itu bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dan mengusung tema “Konsolidasi Akbar: Menjaga Independensi Polri Tetap di Bawah Presiden.”

Suasana berlangsung meriah namun tetap khidmat. Sekitar 5.000 peserta hadir sejak sore hari dan mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan doa lintas agama untuk kesehatan dan panjang umur Presiden Prabowo.

Presiden Haidar Alwi Institut, Ir. Haidar Alwi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan moral rakyat terhadap kepemimpinan nasional di bawah Presiden Prabowo. Ia menilai posisi Polri yang berada langsung di bawah Presiden adalah prinsip penting yang harus dijaga untuk memastikan stabilitas dan kemandirian institusi tersebut.

“Kita ingin mengkonsolidasikan dukungan agar independensi Polri tetap di bawah Presiden. Kebetulan hari ini juga satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dan ulang tahun Bapak Presiden. Harapan kami, beliau terus memimpin bangsa dengan bijaksana demi kemakmuran dan kemajuan Indonesia,” ujar Haidar.
Direktur HAI, Sandri Rumanama, menambahkan bahwa kehadiran ribuan warga menunjukkan komitmen masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa serta menolak segala upaya yang berpotensi memecah belah hubungan antara Presiden dan Polri.
“Yang datang hari ini adalah masyarakat yang cinta tanah air. Mereka tidak ingin Presiden dan Polri dibenturkan oleh kepentingan politik. Pesan mereka tegas: independensi Polri harus tetap di bawah Presiden,” kata Sandri.
Sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Prof. (Ris) Dr. Hermawan Sulistyo selaku Penasehat Ahli Kapolri, Sugeng Teguh Santoso dari Indonesia Police Watch (IPW), dan pengamat politik Bony Hargens.
Dalam kesempatan itu, Sugeng Teguh Santoso menegaskan bahwa posisi Polri sebagai lembaga independen merupakan hasil dari perjuangan reformasi 1998 yang tidak boleh dilemahkan oleh kepentingan apa pun.
“Polri adalah anak kandung reformasi. Jika ada wacana menempatkan Polri di bawah kementerian, itu berarti mengkhianati amanat reformasi. Saya percaya Presiden Prabowo akan menjaga Polri agar tetap profesional, kuat, dan independen,” tegas Sugeng.
Perayaan ini ditutup dengan doa bersama dan pesan persatuan dari para tokoh yang hadir, menandai semangat dukungan rakyat terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas bangsa.
( Surya Utama )
