PURBALINGGA, PurbalinggaTV.com – Sebagai salah satu ikon pariwisata terkemuka di Purbalingga, Purbasari Pancuran Mas kini tengah memasuki babak baru. Objek wisata yang telah puluhan tahun menjadi favorit keluarga ini sedang gencar melakukan revitalisasi besar-besaran untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah pesatnya pertumbuhan destinasi wisata modern. Langkah strategis ini diambil sebagai respons atas dinamika pasar dan tuntutan pengunjung yang menginginkan pengalaman rekreasi yang lebih segar dan edukatif.

​Dari Penangkaran Reptil Menuju Konsep Wisata Terpadu

​Didirikan pada era 1990-an sebagai penangkaran reptil, Purbasari Pancuran Mas telah melalui evolusi panjang. Pengelola secara bertahap memperluas koleksi dan fasilitas, mengubahnya dari taman satwa sederhana menjadi kompleks rekreasi terpadu.

​Saat ini, Purbasari Pancuran Mas menawarkan beragam atraksi, mulai dari kebun binatang mini dengan koleksi beragam mamalia, burung, dan ikan, hingga wahana air (waterboom) yang menjadi daya tarik utama. Penambahan area bermain anak dan zona kuliner yang mempromosikan UMKM lokal kian mengukuhkan posisinya sebagai destinasi ideal bagi keluarga yang mencari rekreasi edukatif dengan harga terjangkau.

​Motor Penggerak Ekonomi Lokal

​Lebih dari sekadar tempat hiburan, Purbasari Pancuran Mas berperan sebagai roda penggerak ekonomi di Purbalingga. Keberadaannya secara langsung menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor informal. Ratusan pedagang, baik di dalam maupun sekitar area wisata, menggantungkan hidupnya dari aliran kunjungan wisatawan.

​Data dari Dinas Pariwisata setempat menunjukkan bahwa objek wisata ini menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dari sektor pariwisata. Arus pengunjung ini memicu efek domino positif pada sektor lain, seperti jasa transportasi dan perhotelan di seluruh kabupaten.

​Menjawab Tantangan dan Harapan Pengunjung

​Meskipun memiliki sejarah dan reputasi kuat, Purbasari Pancuran Mas tidak bisa berpuas diri. Persaingan dengan destinasi wisata baru yang menawarkan konsep “Instagrammable” menuntut inovasi tanpa henti. Manajemen pun menyadari perlunya peremajaan fasilitas dan pembaruan koleksi satwa agar tetap menarik.

​Seorang pemerhati pariwisata Purbalingga, Budi Santoso, berpendapat bahwa adaptasi adalah kunci. “Potensi Purbasari sangat besar. Namun, mereka harus berani berinvestasi tidak hanya pada fisik wahana, tetapi juga pada peningkatan standar kesejahteraan satwa dan pengalaman pengunjung secara keseluruhan. Ini adalah langkah krusial agar tetap menjadi pilihan utama,” jelasnya.

​Proyek Revitalisasi dan Visi Masa Depan

​Manajemen Purbasari Pancuran Mas telah memulai Proyek Revitalisasi Tahap I yang berfokus pada peremajaan fasilitas dan penambahan koleksi satwa baru. Langkah ini diambil sebagai komitmen untuk memenuhi ekspektasi pengunjung modern dan meningkatkan standar kualitas wisata.

​Kepala Divisi Operasional, Hendra Gunawan, menegaskan visi jangka panjang mereka. “Kami sedang merencanakan pembangunan zona edukasi interaktif dan area konservasi baru. Visi kami adalah menjadikan Purbasari bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi konservasi yang modern dan berstandar nasional,” tegasnya.

​Dengan perpaduan warisan berharga dan tekad untuk berinovasi, Purbasari Pancuran Mas menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan posisi sebagai motor penggerak pariwisata di Purbalingga yang relevan dan berkelanjutan.